SEMARANG – Musyawarah Rakyat (Musra) ke XVII digelar di Kota Semarang berlokasi dibalairung Astina Hall UTC Hotel Jl Kelud Raya No. 2 Semarang.
Sabtu (4/1/2023) Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Arie Budi Setiadi secara resmi membuka Musyawarah Rakyat (Musra) Jawa Tengah Ke XVII.
Musyawarah Rakyat Jawa Tengah yang mengusung tema “Mencari Pemimpin Rakyat dan Melanjutkan Agenda Kerakyatan” dihadiri sekitar 8000 partisipan dari berbagai lapisan masyarakat termasuk 17 organisasi pendukung Presiden Joko Widodo se-wilayah Jawa tengah.
Menariknya Musra XVII Jawa Tengah digelar, dan peserta yang membanjiri Balairung Astina UTC Hotel mayoritas memberikan dukungan pada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon Presiden, namun orang nomor satu Jawa Tengah Justru tidak hadir.
Ketua Panitia Musra XVII Jateng Pramono dalam sambutannya mengatakan
Musra XVII Jateng dihadiri sekitar 8000 orang yang berasal dari penjuru Jawa Tengah. penuh semangat dengan tujuan menentukan agenda kebangsaan dan pemimpin yang dapat meneruskan agenda pembangunan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Panitia Nasional yang telah memberikan kepecayaan kepada kami untuk menyelenggarakan Musra Ke XVII di Semarang Jawa Tengah” ujar Pramono.
“Dengan diselenggarakannya Musra XVII ini Kami berharap dapat menentukan pemimpin yang diusung oleh rakyat” lanjut Pramono
Sementara itu Penanggung jawab Musra Nasional selaku wakil Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Arie Budi Setiadi dalam sambutanya menuturkan “Musyawarah Rakyat Indonesia adalah merupakan instrumen demokrasi, rakyat adalah pemegang kedaulatan dalam demokrasi dan rakyat adalah penentu perubahan itu sendiri,”
“Jawa Tengah bukan hanya kunci tapi lubang kunci karena banyak tokoh nasional berasal dari jawa tengah. Oleh karena itu Kita berharap semoga Musra XVII Jateng ini bisa menghasilkan aspirasi apa yang diinginkan oleh warga masyarakat dan rakyat jawa tengah termasuk isu-isu dan agenda-agenda pembangunan yang telah diselaraskan, dan bagaimana nasib rakyat kedepan.” tambahnya
“Musra ini adalah forumnya bagi rakyat untuk bersuara, Jangan takut untuk tidak berbicara, pada prinsipnya Musra membuka ruang yang seluas-luasnya bagi kehendak dan aspirasi rakyat,” ujar Arie Budi.
Pada kesempatan terpisah Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia Panel Barus saat konferensi pers mengatakan “Setelah sukses Musra XVII di Jateng, kita akan menggelar Musra ke XVIII di Medan Sumatra Utara pada 11 februari 2023.”
“Saya yakin mungkin animonya mirip mirip di jateng, apalagi nantinya akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.” ungkap panel Barus.
“Hasil Musra ini akan kita rekapitulasi sementara setelah Musra XVIII di Medan Sumatra utara, setelah series yang kita jalankan dari Musra I sampai Musra XVIII,” pungkas Panel Barus. (Taufiq)