Bankom Semarang News, SEMARANG – Minggu (5/9/2021) PMI Kota Semarang didampingi PMI Provinsi Jawa Tengah, PMI Kota Semarang mengunjungi Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) yang dibentuk dan dibina oleh PMI Kota Semarang. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi atau yang sering dikenal dengan istilah monev mencakup mulai dari proses pengumpulan data realisasi program/kegiatan, pelaporan kegiatan, hingga penilaian dan evaluasi capaian kinerja.
Monev bertujuan untuk membuktikan dan mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas penggunaan anggaran yang dikelola (prinsip akuntabilitas) dan untuk menginventarisir faktor – faktor pendukung dan penghambat sebagai bahan evaluasi agar program/kegiatan selanjutnya dapat lebih berdayaguna dan berhasil-guna (prinsip efektivitas dan efisiensi).

Team monitoring dan evaluasi dari PMI minggu (5/9/2021) dibagi menjadi dua, masing masing team mengunjungi tiga Sibat. Salah satu team dipimpin oleh Mugiyanto Kepala Markas PMI Kota Semarang, sedari pagi PMI mengunjungi tiga lokasi antara lain Sibat Kelurahan Tanjung Mas, Sibat Kelurahan Trimulyo dan Sibat Kelurahan Muktiharjo Lor.
Ada beberapa capaian dan usulan dalam giat monev kali ini. Drs. Margohariadi. M.M selaku Sekcam Semarang Utara dan sekaligus Plt Kelurahan Tanjungmas “Terima kasih kepada PMI Kota Semarang yang sudah membantu membentuk Sibat dikelurahan Tanjungmas. Sangat terasa manfaatnya oleh masyarakat dan terutama kami merasa sangat terbantu dengan adanya Sibat tersebut.

Ketua Sibat Tanjungmas Haris Ariyanto memaparkan saat evaluasi “Sibat Tanjungmas selama ini, ketika ada banjir membentuk dapur umum dan melakukan distribusi bantuan pada banjir tahun 2020 kemarin, pada saat pandemi covid-19, Sibat Tanjungmas secara intent membagikan masker dan penyemprotan disinfektan kepada masyarakat. Juga sosialisasi PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat).”
“Kami sangat berterima kasih kepada PMI yang sudah suport kami, ketika warga kami membutuhkan Ambulance baik ambulance Orang sakit ataupun Ambulance Jenazah selalu dibantu, kami sangat terbantu dan sebuah kebanggaan bagi kami sebagai anggota Sibat. Apabila dikerkanankan kami juga akan membentuk kampung donor darah diwilayah kami.”tambah Haris.

Sibat Kelurahan Tanungmas, Sibat Kelurahah Trimulyo dan Sibat Kelurahan Muktiharjo Lor memiliki basic bencana yang sama, karena berada di pesisir kota Semarang bencana musiman yang sering dialami adalah bencana banjir, baik banjir luapan ataupun banjir rob. adapun evaluasi dan monitoring yang dilakukan tentang banjir dan persiapan menjelang musim penghujan selain itu melihat hasil Eco-Enzyme yang dibuat oleh ketiga Sibat.
Nur Khasani PMI Provinsi Jawa Tengah yang ikut mendampingi menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan Eco-Enzime bisa di aduk secara periode atau berkala agar tidak meledak, juga ada tiga tahapan Eco-Enzime tersebut berproses dari sampah organik yang belum busuk sampai menjadi Eco-enzyme
Ketua Sibat Trimulyo Muhamad Malikin, juga menyampaikan hal senada dengan ketua Sibat Tanjungmas walau berada ditempat terpisah, berkaitan dengan evaluasi dan monitoring, ketua Sibat Trimulyo menayampaikan dan melaporkan kegiatan selama bencana banjir dan partisipasi aktif Sibat untuk masyarakat saat pucak pandemi covid-19 pada bulan Juni dan Juli, juga membawa hasil Eco-Enzyme yang sudah jadi dan sedang tahapan proses.

Mugiyanto pada monitoring dan evaluasi kali ini banyak mendengar keluhan, hambatan apa yang di alami oleh sibat saat melakukan kegiatannya dan menampung apa yang ingin di kerjakan, sehingga nanti akan dibawa menjadi salah satu program kerja PMI untuk Sibat.
“Simbat Kelurahan Tanjungmas mempunyai kegiatan tambahan dengan digandengnya Sibat untuk ikut membantu pada kegiatan vaksinasi dikelurahan Tanjungmas. semoga juga dari Sibat yang lain bisa ikut ambil bagian kegiatan-kegiatan positif yang ada di lingkungan masing-masing” ujarnya
“Dan karena ada niat yang kuat dari Sibat untuk membentuk Kampung Donor Darah, kami akan fasilitasi untuk mengajak layanan donor darah atau UDD Kota Semarang guna bersosialisasi hak dan kewajiban pendonor dan sekaligus dibentuknya kampung donor darah.” pungkas mugi.(Oman)