Bankom Semarang News, SEMARANG – Kemampuan memanfaatkan teknologi digital menjadi kebutuhan yang vital saat ini, dan di masa mendatang. Warga Nahdlatul Ulama (NU) dituntut untuk menguasai kemampuan tersebut. Karenanya Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang merasa berkewajiban mempersiapkan kader NU yang siap menjawab tantangan zaman.
“Multimedia saat ini menjadi kebutuhan hidup. Kedepan kemampuan IT ini terus menjadi kebutuhan hidup, masyarakat NU harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini,” kata Kepala BLK KH Anashom usai membuka pelatihan multimedia di kompleks NU Center, Palir, Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (30/8/2021).
Karenanya, Anashom bersyukur telah memiliki BLK dan instruktur yang terlatih sesuai standar Kemenakertrans RI untuk mengembangkan potensi kader NU Kota Semarang. “Alhamdulillah kita ada kerjasama dengan Kemenakertrans, Bu Ida Fauziyah untuk bidang multimedia, dan alhamdulillah ini akan kita maksimalkan untuk kegiatan anak-anak muda NU, santri, remaja masjid, IPNU, IPPNU, dan pelajar NU,” jelasnya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini melanjutkan, peluang kerja bagi orang yang memiliki kemampuan multimedia semakin besar. Namun demikian juga harus siap bersaiang. “Nanti bisa kita kerjasamakan dengan perusahaan-perusahaan atau instansi untuk menampung para lulusan BLK ini,” ungkapnya.
Selain itu, Anashom yang kini kembali menahkodai PCNU Kota Semarang pun harus mempersiapkan penyaluran tenaga kerja di internal NU Kota Semarang. “Kalau untuk LP Ma’arif, pesantren atau lembaga-lembaga NU, kita bisa berikan instruksi atau imbauan-imbauan untuk menyerap tenaga kerja lulusan BLK ini,” lanjutnya.
Salah satu peserta, Risda Roikotul Adhani Zuhro (18), dari Padaan, Podorejo, Ngaliyan yang senagaj mengikuti pelatihan agar bisa mendapatkan keterampilan penujang di era modern ini. “Baru kali ini belajar multimedia,” kata gadis lulus Pesantren Gontor ini.
Dengan keterampilan tersebut nantinya ia bisa memanfaatkan media sosial untuk kepentingan bisnis. “Harapannya bisa menggunakan untuk promosi bisnis kecil-kecilan,” akunya.
Berbeda dengan Andi Fahrun Khotob (18) yang sudah terbiasa dengan edit video. Peserta dari ansor Gayamsari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ash-Shodiqiyah ini berharap bisa terus mengasah skill yang dia miliki.
“Alhamdulillah saya sudah sedikit terbiasa degan multi media, edit video dengan Vegas Pro dan sudah pernah membuat konten video youtube,” ungkapnya. (Oman /rifky)