LAZISNU Kota Semarang Bantu Warga Di Pandemi Covid-19 Dengan Program NU Care

Bankom Semarang News, SEMARANG NU Care atau NU Peduli menjadi senjata andalan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Semarang melawan pandemi Corona Viruse Disease 2019 atau Covid-19.

“Alhamdulillah kita (LAZISNU Kota Semarang) terus berkiprah saat wabah Corona ini, kita kuatkan gerakan NU Peduli atau NU Care ini sebagai syiar peran NU di masyarakat,” kata Manager Pentasharufan LAZISNU Kota Semarang, Esriyanto atau Muhammad Zidan Al-Farisi disela kegiatannya di kantor LAZISNU Kota Semarang, Kamis (26/8/2021).

Zidan, sapaan akrabnya menyebut peran tersebut bisa berjalan dengan baik berkaat kepercayaan masyarakat, khususnya warga NU atau Nahdliyin. “Alhamdulillah warga NU dan pada umumnya masyarakat Kota Semarang berkenan menyerahkan donasi atau sedekah di LAZISNU, karena itu kami perlu menyampaikan terima kasih dengan iringam doa semoga Allah Ta’ala menerima dan memberikan pahala yang berlipat ganda,” ucapnya.

Dengan adanya donasi atau sedekah yang ada di LAZISNU Kota Semarang, lanjutnya masyarakat bisa mendapatkan layanan spraying disinfektan dan mobil ambulans jenazah secara gratis. “Penyemprotan disinfektan ini di masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat,-red) darurat ini dibuat satu paket dengan bantuan warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman),” ungkapnya.

Dia jelaskan, paket bantuan bagi warga yang menjalani isoman diproses setelah koordinaso dengan pemerintah setempat, seperti Lurah, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT). “Kita komunikasikan kepada ketua RT dan RW bahwa seratus meter dari rumah yang menjalani isoman, yang kita bantu ini kita semprot, agar warga yang lain tidak kaget ada penyemprotan,” terangnya.

LAZISNU Kota Semarang juga membagikan gel pencuci tangan praktis atau hand sanitizer dan masker kepada warga. Bahkan program NU Care juga masih menjangkau masyarakat saat terjadi banjir dan longsor di masa pandemi.

“Kita bantu juga yang kena musibah banjir dan longsor kemanrin pas curah hujannya tinggi. Alhamdulillah berjalan lancar, warga Semarang ini termasuk bagus dan responsif dalam kegiatan sosial,” ujarnya.

Di saat angka kematian tinggi, permintaan layanan ambulans juga meningkat sampai 2 unit ambulans LAZISNU Kota Semarang dan 1 unit ambulans LAZISNU Jateng yang dioperasionalkan oleh LAZISNU Kota Semarang turut kebanjiran pesananan.

Permintaan dari dalam kota untuk mengantar ke luar Kota Semarang maupun sebaliknya, mengambil jenazah dari luar kota untuk dikebumikan di Semarang. Bahkan, tak jarang pula ambulans dan personel relawan ikut merawat jenazah di rumah sakit dan menguburkan di pemakaman khusu Covid di Kecamatam Mijen, Kota Semarang.

“Mobil ambulans keluar semua tiap hari, bahkan kadang satu mobil langsung berurutan, pulangnya malam langsung, sore kembali cuma ganti petugas,” ungkapnya.

Terkait dengan pelayanan jenazah korban Covid, LAZISNU Kota Semarang kerap menadapat komplain karena tidak paham dengan program ambulans gratis. “Masyarakat tahunya gratis semua, padahal yang gratis itu hanya ambulans dan tenaganya, untuk prasarananya seperti peti sampai plastiknya disedikan pemohon atau kita yang carikan,” urainya.

Menurut dia, palayanan ambulans gratis semacam itu sudah lazim di semua lembaga atau organisasi kemanusiaan pada umumnya. “Ambulans gratis memang umumnya begitu, dan ini yang sebenarnya terus kita sosialisasikan setiap ada permintaan,” tutupnya. (Oman/rifky)