
Bankom Semarang News, SEMARANG – Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.

Tradisi serupa juga dilakukan di Makam Wot Galeh Sampangan, Minggu (4/4/2021), Murdoko (63) kepala makam Wot Galeh menerangkan “Kegiatan rutin tahunan di makam Kelurahan Sampangan ini sudah puluhan generasi berlangsung dan diselelnggarakan setiap Ruwah menjelang bulan Ramadhan tiap tahunnya, seluruh keluarga berkumpul untuk mendo’akan, membersihkan dan menaburkan bunga dimakam keluarganya yang sudah meninggal”

“Sebenarnya kegiatan ini sudah tidak diadakan karena anjuran Pak Lurah dan Bhabinkamtibmas Sampangan, tetapi warga tetap datang dan saya dijemput untuk mendo’akan” terang murdoko.
Walaupun pihak Kelurahan melarang untuk sementara mengadakan kegiatana tradisi tersebut karena masih pandemi covid-19, , tetapi masyarakat tetap berbondong-bondong Membawa makanan, jajanan dan bawaan untuk di kumpulkan dan dilakukan do’a bersama di makam Wot Galeh Sampangan, kemudian hanya bertukar makanan kemudian warga kembali kerumah masing-masih dan sebagian melanjutkan berdo’a dimakam keluarganya. Kegiatana tradisi tersebut menjadikan suasan kekeluargaan dan persaudaran sangat kental terasa.

Tanggal terakhir bulan Ruwah pada penanggalan Hijriyah biasanya juga dimanfaatkan oleh umat muslim untuk kerja bakti membersihkan Masjid atau mushola dilingkungannya masing-masing, seperti yang dilakukan di masjid An-Nur jalan sampangan II ini, selain memgecat tembok yang sudah mulai memudar, juga membersihkan kipas angin, sajadah, tempat mudhu dan juga memasang lampu kelap-kelip untuk menambah meriah menyambut bulan Ramadhan 1442 Hijriyah tahun ini.

M. arifin S.Ag (56) ustadz dan selaku ketua Ta’mir masjid An-Nur Sampangan yang ditemui di sela kerja bakti memyampaikan “Selain kita menyiapkan tempat ibadah menjelang Ramdhan, yang terpenting adalah menyiapkan lahir dan batin kita dalam menjalankan ibadah puasa nanti, sehingga kita sudah siap melaksanakan Ramadhan bulan yang penuh Magfiroh” (Oman)