Bankom Semarang News, SEMARANG – Sejak Jumat (5/2/2021) malam hujan mengguyur Kota Semarang yang mengakibatkan beberapa wilayah mengalami tanah longsor, tercatat oleh BDPD Kota Semarang ada sekitar 21 lokasi tanah longsor dan ada 10 kecamatan di Semarang yang terendam banjir.
Sabtu (6/2/2021) Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono “Derasnya hujan dan dengan durasi yang panjang juga mengakibatkan beberapa daerah Semarang atas mengalami longsor antara lain wilayah Gunungpati, Gajahmungkur dan yang terparah di permukiman warga Genuk Krajan, Jomblang, Tegalsari, Kecamatan Candi “
Ada beberapa wilayah yang tergenangan air yang cukup tinggi, antar lain wilayah Mangkang, jalur pantura tertutup air sehingga mengakibatkan kelumpuhan beberapa saat dan untuk mobil diarahkan untuk melewati jalur tol, Sabtu (6/2/2021) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, 10 kecamatan yang mengalami genangan yaitu Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.
Genangan air juga menerjang sejumlah ruas jalan di Kota Semarang, yaitu Jalan Muktiharjo, Jalan Hasanudin, Jalan Barito, Jalan Mangkang Raya, Jalan Patimura, Jalan Agus, Jalan Citarum, dan Jalan Barito. Ketinggiang banjir bervariasi, mulai 30 cm hingga 60 cm.
Banjir juga menggenangi kawasan Tlogosari, Madukoro, Puri Anjasmoro, Semarang Indah dan Tanah Mas setinggi 50 -60cm, Jalan Kaligawe setinggi 80 cm,
Salah satu musibah yang menelan korban jiwa adalah lonsor yang berada di Kampung Jomblangsari 3 RT.3 RW.1 Kecamatan Candi. dua korban tertimbun material longsoran yang terjadi pada Sabtu (6/2/2012) sekitar jam lima sore, musibah tersebut menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga korban.
Menurut Madi (32) salah satu penghuni rumah yang terkena longsoran mengatakan “Kejadian lonsor berada dikampung Jomblangsari 3 RT.3 RW.1 menimpa empat Rumah, paling atas rumah Maemunah (90) yang terevakuasi namun meninggal sampai di Rumah sakit, rumah Maemunah menimpa tiga rumah dibawahnya yaitu rumah Lugito (70), Sarimin( 60), Lugito dan Warno (60).”
“Dua orang tewas akibat tanah longsor yang yaitu Maemunah (60) dan Vito Vernandito (17) Maemonah bisa dievakuasi dalam kondisi huidup, namun meninggal setelah sampai di Rumas sakit, dan Vito Vernandito (17) cucu Lugito (70) salah satu rumah yang tertipa longsoran rumah Maemonah yang posisi dibawahnya, korban kedua Vito Vernadito (17) Alhamdulilah bisa ditemukan oleh Tim Gabungan Sabtu (6/2/2021) sekitar jam lima sore dan langsung dimakamkan sekitar jam tujuh mala.” Tambahnya.
“Kami masih khawatir karna tanah diatas kami ada rumpun bambu yang sudah kembali bergerak, kami takut kalo ada hujan akan longsong lagi, kami berharap pemerintah atau instansi terkait bisa segera melakukan atau mendatangkan alat berat untuk meratakan sisa longsor agar tidak ada longsong lagi.” harap Madi (32) (Oman)