Aksi Tolak UU Cipta Kerja Robohkan Pagar Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah

Aksi Demo merobohkan pagar depan gedung DPRD Prov Jateng

Bankom Semarang News, SEMARANG – Ratusan Buruh dan Mahasiswa gabungan dari beberapa Universitas dan komponen masyarakat Kota Semarang berkumpul di depan Gedung berlian DPRD Provinsi Jawa Tengah Rabu (7/10/2020) mereka datang secara bertahap dengan dikawal mobil Patroli. arus lalu lintas dilakukan rekayasa dan dialihkan sementara dan akses ke jalan Pahlawan sampai bundaran air mancur ditutup sementara.

Omnibus dalam bahasa latin Omnis yang berarti banyak, artinya omnibus Law bersifat lintas sektoral yang sering diartikan sebagai Undang-undang sapu jagat. Sebenarnya omnibus law juga bukan barang baru. Di Amerika Serikat, omnibus law sudah kerap kali dipakai sebagai UU lintas sektor. Ini membuat pengesahan omnibus law oleh DPR bisa langsung mengamandemen beberapa UU sekaligus.

DPR telah mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang melalui rapat paripurna, Senin (5/10/2020). Dari sembilan fraksi di DPR, hanya Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang menolak seluruh hasil pembahasan RUU Cipta Kerja. Hasilnya, RUU Cipta Kerja tetap disahkan menjadi undang-undang. Hampir mayoritas fraksi yang ada di DPR dan pemerintah pun sepakat.


“Point utamanya para demonstran kali ini mengangkat isu tentang UU omnibus Law yang baru disahkan di Senayan, RUU PKS , Keseriusan Pemerintah terhadap Pandemi Covid-19 dan kekecewaan terhadap DPR RI yang tidak memihak pada kepentingan rakyat” Terang Arif Rahman dari Unisula yang mengikuti demo.

Perwakilan dari KAMI menyampaikan dengan menggunakan pengeras dari Polisi “Mungkin bagi masyarakat menengah keatas dalam kondisi seperti ini masih bisa bertahan, tapi kami dari masyarakat menengah kebawah bisa mati”.

“Memutuskan Rancangan Undang-undang Omnibus Law menjadi undang-undang adalah langkah yang sangat fatal, kami melihat tidak ada keberpihakan DPR RI kepada Rakyat kecil, Undang-undang Cipta Kerja terlalu Prematur untuk disahkan karena belum ada pengkajian yang lebih mendalam bagaimana positif dan negatifnya yang diterima kaum buruh kedepannya” Terang Imam Rohadi perwakilan buruh yang tidak mau disebut dari elemen mana.

Situasi sedikit memanas didepan gedung DPRD Provinsi Rabu (7/10/2020) siang ini, teriakan “DPR Penghianat Rakyat” diteriakkan pendemo, sesekali terdengar suara dari mobil komando menenangkan masa aksi demo tersebut. kembali roboh pagar Gedung DPRD oleh masa yang semakin tidak terkendali. Mobil Water Cannon menyemprotkan air kearah pendemo dan Polisi menembakan beberapa gas air mata dguna mengendalikan situasi, beberapa Polisi terluka saat pagar roboh dan ditangani Tim Medis yang sudah disiapkan, sekitar jam 15.45 WIB mahasiwa dan pendemo sedikit demi sedikit mulai meninggalkan gedung Berlian dan sebagian masih menggerombol dititik-titik seputar gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah. (Oman.Bjg.3.1)