Bankom Semarang News, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus berupaya mendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Menurutnya, salah satu pihak yang perlu didukung adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). “Kawan-kawan PKL adalah mitra Pemerintah Kota Semarang, karena mereka adalah salah satu yang mampu mengungkit ekonomi di Kota Semarang,” tutur Hendi, sapaan akrab wali kota saat mengukuhkan Pengurus Paguyuban PKL Minggu Pagi Kota Semarang, di Balai Kota, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, UMKM perlu didorong supaya tumbuh dan berkembang.
Sebab, lanjut Hendi di situasi yang ada saat ini terutama pandemi covid, banyak perusahaan menghentikan kegiatan dan akhirnya muncul PHK dan lainnya.
“Maka dengan aktivitas UMKM menjadi bagian dari upaya mengungkit ekonomi di wilayah masing-masing, termasuk Kota Semarang,” ungkapnya.
Namun, kata Hendi, problemnya beragam, maka harus dibentuk paguyuban. Tujuannya, supaya komunikasi antara PKL dengan pemerintah berjalan dengan baik. “Kami meyakini sekali PKL mitranya pemerintah,” tegas Hendi. Tapi kenapa kadang dilakukan penertiban. Dari situ perlu dipahami, di titik mana kebijakan pemerintah dan di titik mana keinginan masyarakat mencari uang lewat PKL,” terangnya.
Dirinya juga menyampaikan segala hal yang menjadi kendala supaya dapat dikomunikasikan. “Kalau semuanya bisa berkomunikasi dengan baik, dipastikan hal yang menjadi kendala bisa kita pecahkan,” pungkas Hendi.
Sementara itu, Ketua Aliansi Paguyuban PKL Minggu Pagi, Pringgo Sutjahyo Tunggal Rino, menyampaikan siap bersinergi dan mendukung program Pemerintah Kota Semarang. “Dengan pengukuhan ini kami bertujuan untuk menambah persaudaraan di antara pedagang kaki lima, dan kita akan bersinergi serta mendukung program pemerintah,” tutur Rino.
Menurut Rino, ada 12 kelompok paguyuban PKL Minggu Pagi yang tergabung dalam aliansi tersebut, dengan jumlah PKL kurang lebih 6.000 pedagang. Di antaranya, Pasar Minggu Pagi Stadion, Citarum, MAJT, Imam Bardjo, WR Supratman, TIK, Sendangmulyo, Sambirejo, Siwalan, dan Baguban Berkah.
Hendi Kukuhkan Paguyuban PKL Sebagi Wadah Sinergi dengan Pemerintah
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus berupaya mendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Menurutnya, salah satu pihak yang perlu didukung adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). “Kawan-kawan PKL adalah mitra Pemerintah Kota Semarang, karena mereka adalah salah satu yang mampu mengungkit ekonomi di Kota Semarang,” tutur Hendi, sapaan akrab wali kota saat mengukuhkan Pengurus Paguyuban PKL Minggu Pagi Kota Semarang, di Balai Kota, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, UMKM perlu didorong supaya tumbuh dan berkembang.
Sebab, lanjut Hendi di situasi yang ada saat ini terutama pandemi covid, banyak perusahaan menghentikan kegiatan dan akhirnya muncul PHK dan lainnya.
“Maka dengan aktivitas UMKM menjadi bagian dari upaya mengungkit ekonomi di wilayah masing-masing, termasuk Kota Semarang,” ungkapnya.
Namun, kata Hendi, problemnya beragam, maka harus dibentuk paguyuban. Tujuannya, supaya komunikasi antara PKL dengan pemerintah berjalan dengan baik. “Kami meyakini sekali PKL mitranya pemerintah,” tegas Hendi. Tapi kenapa kadang dilakukan penertiban. Dari situ perlu dipahami, di titik mana kebijakan pemerintah dan di titik mana keinginan masyarakat mencari uang lewat PKL,” terangnya.
Dirinya juga menyampaikan segala hal yang menjadi kendala supaya dapat dikomunikasikan. “Kalau semuanya bisa berkomunikasi dengan baik, dipastikan hal yang menjadi kendala bisa kita pecahkan,” pungkas Hendi.
Sementara itu, Ketua Aliansi Paguyuban PKL Minggu Pagi, Pringgo Sutjahyo Tunggal Rino, menyampaikan siap bersinergi dan mendukung program Pemerintah Kota Semarang. “Dengan pengukuhan ini kami bertujuan untuk menambah persaudaraan di antara pedagang kaki lima, dan kita akan bersinergi serta mendukung program pemerintah,” tutur Rino.
Menurut Rino, ada 12 kelompok paguyuban PKL Minggu Pagi yang tergabung dalam aliansi tersebut, dengan jumlah PKL kurang lebih 6.000 pedagang. Di antaranya, Pasar Minggu Pagi Stadion, Citarum, MAJT, Imam Bardjo, WR Supratman, TIK, Sendangmulyo, Sambirejo, Siwalan, dan Baguban Berkah.
Menurut Rino, ada 12 kelompok paguyuban PKL Minggu Pagi yang tergabung dalam aliansi tersebut, dengan jumlah PKL kurang lebih 6.000 pedagang. Di antaranya, Pasar Minggu Pagi Stadion, Citarum, MAJT, Imam Bardjo, WR Supratman, TIK, Sendangmulyo, Sambirejo, Siwalan, dan Baguban Berkah.(Oman)