Bankom Semarang News, SEMARANG – Griya Welas Asih merupakan sebuah lembaga atau rumah singgah untuk melayani wanita hamil di luar nikah, penyuluhan untuk sekolah-sekolah dan komunitas yang memberikan bantuan kepada remaja yang hamil diluar nikah karena pergaulan yang kebablasan atau korban dari pemerkosaan.
Sejak 2018 Griya Welas Asih berdiri dan saat ini beralamat diJalan Seteran Tengah No 52 Semarang, Rosalia Amalia selaku Koordinator menuturkan “Pertamakali cuma membatu satu orang yang kita bantu, dalam pikiran saya kenapa tidak membatu lebih banyak lagi korban dengan latar belakang pelecehan, perkosaan dan korban kenakalan remaja yang tidak mendapatkan pertanggung jawaban,”
“Salah satu yang sering menjadi keprihatinan kami adalah pergaulan bebas remaja yang tidak terkontrol sehingga terjadi kehamilan remaja di luar nikah. dan kenapa kita harus terjun karena Kebanyakan remaja yang hamil di luar nikah rentan mengalami stres dan depresi karena rasa malu, dikucilkan dari lingkungan pergaulan, bahkan sampai keluarganya.” tambahnya.
“Untuk itu kami menampung mereka, menguatkan mereka dan memberi semangat agar tetap survive dalam menjalani kehidupan kedepan, merawat anak yang dikandungnya dan membesarkannya.”imbuhnya.
Julianti Dwiwati dan Agus Waskito merupakan relawan di Griya Welas Asih, pasangan suami istri ini tergerak ikut membantu di Griya Welas Asih berdasarkan pada keprihatinan mereka berdua yang setelah sekian lama belum dikasih momongan kok di sisi lain banyak orang yang dimudahkan mendapat keturunan tapi hanya mau di buang saja.
“Sejauh ini Yayasan tidak pernah meminta biaya sepeserpun pada klien saat proses penampungan di Griya Welas Asih, tugas kami sebagai relawan membantu kepada mereka yang tertolak dari keluarga selama menunggu proses persalinan dan satu bulan setelah kehamilan.” terang Julianti penuh semangat Selasa (9/11/2021), saat ditemui pada acara Technical Meeting ke-2 Ormas – NJO Expo 2021 untuk memeriahkan Festival HAM tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Pollux Paragon Mall 17-19 November 2021.
Agus menambahkan “Ada Kejadian lucu kemarin, datang remaja laki-laki dan perempuan ketempat kami, kita tahu setelah perempuan memberi keterangan bahwa dia hamil diluar nikah dengan pacarnya, dan laki-laki yang mengantar merupakan kekasih mbaknya yang hamil,setelah kami terima pacarnya lari begitu saja dan berusaha kami cari sudah kehilangan jejaknya”
“Selama menunggu proses kehamilan kami memberikan ketrampilan, harapan kami mereka bisa survive setelah keluar dari Griya Welas Asih minimal dengan ketrampilan yang sudah kami berikan.” tambah Julianti
Selama Griya Welas Asih berdiri sampai saat ini tidak kurang dari 25 klien yang sudah dibantu dan ditampung proses kelahirannya oleh yayasan teersebut, Griya Welas Asih juga berusaha menjadi mediator kepada keluarga yang menolak klien karena malu dan dianggap sebagai aib keluarga, sehingga keluarga mau menerima kembali anak atau saudaranya yang terlanjur salah pergaulan.
Tidak hanya dari Kota Semarang saja Griya Welas Asih menampung klien korban dari pergaulan bebas, ada dari blitar, Purwokerto dan ada beberapa dari luar kota, kebanyakan perempuan yang datang ke Griya Welas Asih itu berdasarkan dari informasi masyarakat dari mulut ke mulut.(Oman).