Perbaiki Capaian Program 2020, Disdalduk dan KB Gandeng Muslimat NU Semarang

Kabid KB Disdalduk dan KB Disdalduk Kota Semarang, Siti Maimunah saat memaparkan materi di gedung Majlis Taklim Nahdlatul Ulama Kota Semarang (dok)

Bankom Semarang News, SEMARANG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk & KB) Kota Semarang melalui Kepala Bidang Keluarga berencana, Siti Maemunah melaporkan capaian program tahun 2020.

Dalam paparannya, Maemunah mengatakan akan ada perbaikan data terkait capaian Peserta Baru (PB), Peserta Aktif (PA), Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dan Kampung KB. Pihaknya mengatakan akan mengajak berbagai komponen komunitas dan organisasi untuk perbaikan program dan mengembangkan inovasi.

“Capaian program tahun 2020, banyak yang perlu diperbaiki di antaranya data PB, PA, MKJP, Unmetneed, dan Kampung KB,” ujar Maemunah saat melakukan sosialisasi di acara Rakor bersama PC Muslimat NU Kota Semarang, Selasa (16/2/2021).

“Buat inovasi bersama, untuk perbaikan program,” tegas Maemunah.

Salah satu upaya pengembangan program yang akan dilakukan adalah Bantuan Oprasional Keluarga Berencana (BOKB) hinga level kecamatan.

“Kami akan upayakan Bantuan BOKB sebagai fasilitas penggarapan program di wilayahnya,” jelas Maemunah.

Selain laporan di atas, Maemunah juga mengatakan akan berupaya meningkatkan cakupan peserta KB dan optimalisasi pemanfaatan alat kontrasepsi suntik. Program itu ilaksanakan bulan Februari hingga April dengan target 37.320 peserta.

Pada kesempatan itu, Maemunah juga mengungkapkan program jangka menengah yang akam direalisasikan, yakni penurunan stunting dengan target tahun 2024 kasus stunting 14 persen. “Program ini konsen di usia 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bayi,” jelasnya.

Selain itu, BKKBN juga sedang menjalankan program sosilaisasi reproduksi untuk remaja untuk memnentuk SDM generasi unggul. “Selain itu kami menjalankan program edukasi untuk Remaja tentang reproduksi untuk mencetak SDM Unggul,” pungkasnya.

Sementara, Ketua PC Mulimat NU Kota Semarang, Hj Muslimatin Djatmiko mengatakan peran perempuan Nahdlatul Ulama dalam menyukseskan program tersebut menuju Indonesia Emas. “Ibu-ibu Muslimat NU punya peran penting dalam mendidik dan menyiapkan putra-putrinya menata masa depan, dalam hal ini membina sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera,” kata

Terkait dengan hukum mengikuti KB, ia menjelaskan fatwa yang dikeluarkan Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan khususnya ulama dari kalangan NU mengenai vasektomi yang menerangkan bolehnya penggunaan alat kontrasepsi untuk mengatur atau membatasi kelahiran selama tidak mematikan fungsi keturunan secara mutlak. Artinya, haram jika proses penjarangan kelahiran dengan merusak atau menghilangkan bagian tubuh yang berfungsi.

Selain itu, dia menjelaskan, mengingat pandemi Covid-19 menentukan protokol kesehatan dengan pembatasan kegiatan yang mana penerapan jaga jarak, mengenakan masker, dan penyediakan tempat cuci tangan diatur dengan ketat. Maka, kegiatan yang diikuti 100 peserta ini pun dibagi dalam dua sesi berdasarkan zona.

“Pagi ini jatahnya PAC (Pimpinan Anak Cabang, -red) Muslimat Tembalang, Candisari, Tugu, Ngaliyan, Mijen, Gunungpati, Banyumanik dan Gajahmungkur yang jadi peserta, sisanya 50 lagi nanti siang sampai sore di sesi kedua,” jelasnya. (Arh/Oman)